Sabtu, 16 Juli 2016

Makalah KONSEP DASAR IPS SD Tentang Struktur Sosial , Pranata dan Proses Sosial



  BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

        Struktur sosial dalam masyarakat mengacu pada pola interaksi yang terdiri dari jaringan relasi sosial atau faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu proses sosial. Faktor penyebab terjadinya proses sosial inilah yang disebut sebagai unsur-unsur struktural.

       Proses sosial yang terjadi dalam masyarakat tentunya tidak selalu berjalan dengan tertib dan lancar, karena masyarakat pendukungnya memiliki berbagai macam karakteristik. Demikian pula halnya dengan interaksi sosial atau hubungan sosial yang merupakan wujud dari proses-proses sosial yang ada. Keragaman hubungan sosial itu tampak nyata dalam struktur sosial masyarakat yang majemuk, contohnya seperti Indonesia.
       Keragaman hubungan sosial dalam suatu masyarakat bisa terjadi karena masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bahkan dalam satu suku bangsa pun memiliki perbedaan. Namun, perbedaan-perbedaan yang ada itu adalah suatu gejala sosial yang wajar dalam kehidupan sosial. Berdasarkan hal itulah maka didapatkan suatu pengertian tentang  keragaman hubungan sosial,  yang merupakan suatu pergaulan hidup manusia dari berbagai tipe kelompok yang terbentuk melalui interaksi sosial yang berbeda dalam kehidupan masyarakat.
       Keragaman hubungan sosial dapat menimbulkan ketidakharmonisan, pertentangan, pertikaian antarsuku bangsa maupun intern suku bangsa. Jika keselarasan tidak ditanamkan sejak dini, terutama dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia yang memiliki keragaman hubungan sosial, maka dampak negatif tersebut akan menjadi kenyataan. Sebaliknya jika keselarasan dipupuk terutama dalam masyarakat majemuk, maka dampak negatif tersebut tidak akan terjadi, bahkan keragaman kebudayaan dalam masyarakat majemuk akan menjadi suatu aset budaya yang tak ternilai harganya.
Sebagai seorang individu yang hidup dalam bangsa yang terdiri dari beragam suku bangsa dan memiliki keaneragaman budaya, pasti akan mengalami keragaman hubungan sosial.

B.     Rumusan masalah

1.    Bagaimana pengertian struktur sosial pengertian, ciri-ciri, bentuk bentuk, dan fungsi struktur sosial ?
2.    Apa definisi dan macam-macam pranata sosial ?
3.    Apa saja bentuk dari proses sosial ?                                     

C.    Tujuan penulisan

1.    Untuk mengetahui pengertian,ciri-ciri,bentuk-bentuk,dan fungsi struktur sosial
2.    Untuk menjelaskan pengertian dari proses sosial
3.    Untuk mendeskripsikan macam macam pranata sosial dan fungsi sosial
  

 

BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian,ciri-ciri, bentuk-bentuk, dan fungsi struktur sosial

1.      Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial berasal dari dari bahasa latin “structum” yang berarti “menyusun”, membangun untuk sebuah gedung, dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berarti “kerangka”. Dalam antropologi sosial konsep struktur sosial sering dianggap sama dengan organisasi sosial, khususnya jika dihubungkan dengan masalah kekerabatan dan kelembagaan atau hukum pada masyarakat yang masih sederhana.
Definisi Struktur Sosial Berdasarkan Pendapat Para Ahli:
Berikut ini adalah beberapa definisi para ahli mengenai struktur sosial.
  • Raymond Flirt menyatakan bahwa struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian.
  • Soerjono Soekanto (1993), bahwa organisasi berkaitan dengan pilhan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual. Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang lebih fundamental yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisasi. Dengan kata  lain, struktur soail diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
  • E.R Lanch menetapkan konsep tersebut pada cita-cita tentang distribusi kekuasaan di antara individu dan kelompok sosial.
Dari definisi-definisi tersebut di atas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang lama.
                       

2.      Ciri-Ciri Struktur Sosial

Secara umum, struktur sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.       Bersifat Abstrak
Struktur sosial bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba.
b.   Terdapat Dimensi Vertikal Dan Horizontal
Struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur yang terendah. Contohnya, dalam sebuah desa/kelurahan terdapat struktur pemerintahan yang berisi kepala desa, carik, para kepala dusun, dan lain-lain hingga ketua-ketua RW dan ketua RT. Sedangkan pada struktur sosial yang terjadi dalam struktur sosial dimensi horizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok sosial yang memiliki karakteristik sama. Misalnya suku bangsa, ras, agama, serta gender.
c.  Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu Bangsa cepat lambatnya proses sosil suatu masyarakat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d.  Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Pola Hubungan Masyarakat Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e.   Struktur  Sosial Selalu Berkembang dan Dapat Berubah Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

3.      Tiga Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri-ciri Struktur Sosial

Berikut adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan budayanya seperti yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan.

A.    Masyarakat Sederhana
  Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut.
1)      Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.
2)      Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.
3)      Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.
4)      Hukum yang berlaku tidak tertulis.
5)      Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.
6)      Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong royong.
B.     Masyarakat Madya
  Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut.
1)      Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendur.
2)      Adat-istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari luar.
3)      Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada kekuatan-kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah.
4)      Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutnya.
5)      Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
6)      Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.

B.     Masyarakat Modern
Ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sebagai berikut.
1)      Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
2)      Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.
3)      Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat.
4)      Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
5)      Tingkat pendidikan formal tinggi.
6)      Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis.
7)      Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain.

4.      Bentuk-Bentuk  Struktur Sosial

 

Dilihat dari Sifatnya

a)  Struktur sosial kaku merupakan struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpidahan status atau kedudukanya.
b)  Struktur Sosial Luwes, pada struktur sosial luwes setiap anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan. Biasanya terdapat pada masyarakat yang mmeiliki stratifikasi sosial terbuka.
c)   Struktur Sosial Formal, yaitu struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Contoh, Lembaga pemerintah tingkat kebupaten yang terdiri dari seorang bupati, wakil bupati, sekwilda, dll
d)  Struktur Sosial Informal, yaitu struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.

Dilihat dari Identitas Keanggotaan Masyarakatnya

          a)  Struktur Sosial Homogen, yaitu struktur sosial yang memiliki latar belakang kesamaan indentitas
               dari setiap masyarakatnya, seperti ras suku bangsa, ataupun agama. Contoh Suku Badui dalam.
b) Struktur Sosial yang Heterogen , Struktur Sosial ini ditandai oleh keragaman identitas dari 
     anggota masyarakatnya. Contoh masyarakat Indonesia yang memiliki aneka ragam suku, ras, 
     budaya, agama.

Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial

Yaitu pengelompokkan manusia secara horizontal dan vertikal. Pengelompokan ini berdasarkan ciri fisik, meliputi jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut, dan sebagainya. dan juga dari non fisik seperti, budaya, meliputi kecerdasan, ketrampilan, motivasi, minat dan bakat.
a)      Faktor-faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial
1)      Keadaan Geografis
2)      Etnis
3)      Kemampuan atau Potensi Diri
4)      Latar Belakang Sosial
b)      Bentuk-bentuk Ketidaksamaan Sosial
1)  Secara Horizontal, yaitu Struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, dan adat istiadat yang dikenal dengn istilah diferensiasi sosial
2)  Secara Vertikal, Yaitu struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan-kesatuan sosil berdsarkan perbedaan-perbedaan pelaspisan sosial, baik lapisan atas maupun lapisan bawah yang dikenal dengan stratifikasi sosial.
c)      Bentuk-Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial
1)   Diferensiasi Sosial, yaitu perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (heirarki). Bentuk-bentuk diferensiasi yaitu perbedaan ras, suku bangsa(etnis), agama dan gender.
2)  Stratifikasi Sosial, yaitu pelapisan sosial dalam masyarakat yang lebih dikenal dengan istilah stratifikasi sosial.
Struktur sosial merupakan tatanan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat, bisa vertikal atau horisontal. struktur sosial juga mempunyai fungsi. ada beberapa jenis fungsi struktur sosial, meliputi fungsi identitas, fungsi kontrol, dan fungsi pembelajaran. berikut penjelasanya mengenai ketiga fungsi tersebut.

5.      Fungsi Struktur Sosial

a)      Fungsi Identitas
Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya masing-masing. Strukrtur sosial berbagai sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memlii kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur soasialnya sendiri sebagai pembeda dari kelopok lainnya. Contohnya, kebuaayaaan Minangkabau menganut system matrilinial (kekerabatan berdasarkan garis keturunan ibu). Ini berbeda dengan system kebudayaan lainnya yang mayoritas menganut patrilineal. Perbedaan semacam ini akn membangun struktur sosial yang berbeda pula dengan kebudayaan lainnya.
b)      Fungsi Kontrol
Struktur bias berfungsi untuk mengontrol individu yang berada di ddalam struktur tersebut. Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kcenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain. Melanggar aturan yang berlaku, berpotensi untuk menimbulkan konsekuensi yang pahit. Struktur sosial sebagai kontrol. Contoh: kebudayaan Batak melarang perkawinan antara pria dan wanita yang semarga. Orang Batak yang memiliki marga yang sama berarti masih memiliki hubungan saudara.
c)      Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur social yang ada dalam kelompoknya, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisiplinan.

B.     Pengertian , ciri-ciri , pranata sosial

Pranata Sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi menurut pola perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.-
Horton dan Hunt mengartikan pranata sosial sebagai suatu hubungan sosial yang terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur yang sama dan yang memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam masyarakat.

1.      Ciri-Ciri Pranata Sosial

a) Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan material) , bertani,industri, bank, koperasi dan sebagainya
b)  Pranata Sosial/ memenuhi kebut. Sosial : perkawinan, keluarga, sistem kekerabatan, pengaturan keturunan.
c)  Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai tujuan bersama dlm hidup bermasyarakat. seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai, wewenang, pemerintahan
d)   Pranata pendidikan/memnuhi kebutuahn pendidikan, seperti PBM, sistem pengetahuan, aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji.
e)   Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi kebutuhan spiritual. seperti upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
f)    Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan, seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan sebagainya

C.    Pengertian,faktor ,syarat-syarat, bentuk-bentuk, proses sosial

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.

    1.      Faktor Dasar Terbentuknya Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.
Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.
Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar nanti mengenalinya mudah.
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.
Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia atau relasi – relasi sosial,suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat,baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok – kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit,komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di dalam suatu masyarakat,telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses – proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

          2.      Syarat Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada empat unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
1)   Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
2)   Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
3)   Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi,   dan perasaan.
4)  Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.


3.      Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

  • Kerja sama
Kerja sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok-kelompok bekerja sama Bantumembantu untuk mencapai tujuan bersama. Misal, gotongroyong membersihkan halaman sekolah.
  • Persaingan
Persaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok- kelompok berlomba meraih tujuan yang sama.
  • Pertentangan
Pertentangan adalah bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan yang langsung dan sadar antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan yang sama.
  • Persesuaian
Persesuaian ialah proses penyesuaian dimana orang- orang atau kelompok- kelompok yang sedang bertentangan bersepakat untuk menyudahi pertentangan tersebut atau setuju untuk mencegah pertentangan yang berlarut- larut dengan melakukan interaksi damai baik bersifat sementara maupun bersifat kekal.
Selain itu akomodasi juga mempunyai arti yang lebih luas yaitu, penyesuaian antara orang yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang dengan kelompok, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
  • Perpaduan
Perpaduan adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok. Dan juga merupakan usaha- usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

             Interaksi sosial bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek interaksi sosial beragam, ada yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses sosial inteteraksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial
Dalam hal ini, individu  berinteraksi dengan masyarakat. Sebagaimana telah diketahui, individu merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Interaksi individu dengan masyarakat  tidak lepas dari struktur sosial dimana terdapat penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang merupakan bentuk norma-norma tuntunan dalam kehidupan, bermasyarakat.

     B.     Saran

             Dari pembahasan yang telah diuraikan, kami mempunyai saran kepada pembaca bahwasanya dalam berinteraksi sosial, sebaiknya kita dapat memilah dan memilih mana yang berdampak positif pada kehidupan kita, dan mana yang berdampak negatif. kita harus berpegang dengan aturan norma yang tumbuh dalam masyarakat, sehingga tercipta keselarasan dalam proses sosial antara individu dan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar